Español

Ibu Menginap Lagi di Rumah Teman

asik平面设计作品" style="max-width:400px;float:гight;padding:10px 0px 10px 10px;border:0px;">Kamarku sepi. Suara TV sudah sayup, pertanda papa mulai meredupkan mata. Lazimnya dia mengecilkan volume jikalau kantuknya menyergap. Secangkir kopi tadi petang tidak sanggup menahannya bertahan hingga malam hari. Kamarku sepi. Bunyi telefon genggam sudah lelah berbunyi. Pacarku sudah mengungkapkan selamat tidur via sms yang panjang lebar dan penuh cinta itu. Adikku di daerah tidur sebelah telah merapatkan tangannya ke balik selimut. Hatiku sepi. Mama tak ada lagi. Ia sibuk dengan pertemanannya ke sana ke mari. Dengan alasan tidak betah di rumah duit cekak papa kerap membentak, mama acapkali menginap di mana-mana. Di rumah tante yang berbulu pirang, guru ngentot - http://joker988.xyz/ di rumah tante berkacamata, di rumah tante yang hobi pakai baju batik. Seluruh sahabat mama yang serba tidak jelas, yang kurang kusukai. Entah kenapa. Hatiku berkata tidak menyenangi saja terhadap mereka. Andai mereka wanita waras, tentu justru harusnya menuntun mama untuk tak sering-acap kali hengkang menginap ke sana ke mari. Dan mengatakan mama bukanlah remaja lagi. Hatiku sepi. Kini dengan membara tajam. Di satu sisi saya harus menghormati mama sebagai ibu biologisku. Di sisi lain aku kian tak mengerti mengapa mama jadi begini. Gelang kalung gede-gede melingkar di tangan dan lehernya, yang saya tahu itu segala barang pinjaman. Rambutnyapun telah mulai berubah warna. Kadang ungu kadang merah kadang keemasan bagai boneka barby. Aku pilu ketika sahabat sebangkuku tertawa cekikikan dikala melihat mama di mall dengan rambut diriap sebahu. Nyokap lo kayak boneka barby, tetapi barby tua.... Duh mama, betapa umur lebih dari setengah abad bagai tak diingat sama sekali. Dandanan ala ABG dengan wajah keriput dan celana pendek minim bersolek kaki penuh selulit dan garis biru ketuaan seperti tak pernah tersentuh cermin. Mama benar-benar kian mengumbar segalanya. Dan semakin tak perduli. Dan tidak mau tahu tanggungan berat akibat malu yang kuhadapi dari hari ke hari. Saya kembali malu sungguh-sungguh sangat dikala ada lagi yang berkata, telah lihat facebook nyokap lo? Ada fotonya lagi bergaya terbaring di tepi kolam renang dengan payudara nyembul betis paha diumbar. Barangkali nyokap lo termasuk yang memang memanfaatkan facebook di luar hal-hal yang positif. Duh mama, kenapa kembali mempermalukan aku...dan jangan salahkan mereka ma, yang telah berkomentar serupa itu. Kemarin kata seorang psikolog di TV, komentar orang terhadap kita tergantung dari tampilan kita. Kadang aku ingin sekali malam-malam begini sebelum tidur mengobrol dulu dengann mama. Atau diantar makan malam di meja sembari bercerita urusan sekolahku, urusan les dan sahabat-temanku. Atau apa saja yang terkait dengan kewanitaan. Mama hanya menghadiahkan beberapa sms saja dari kejauhan. Telah makan, sudah bereskan dapur, lagi apa bokapmu yang bawel itu dan sebagainya. Atau menelefonku dengan bunyi hiruk pikuk dari ruang karaoke atau kafe yang penuh gelak tawa. Mama jarang sekali tahu baju apa yang kupakai pagi ketika berangkat kuliah. Atau jepit rambutku berganti warna. Malahan cabe bawang tomat yang berkurang di dapur rasanya bukan urusannya lagi. Segala terlampiaskan dengan ia menginap di bermacam-macam rumah temannya, menghindar dari keributan dengan pasangannya yang sudah menemani hidupnya sebelum ini. Hidupnya kelewat sibuk oleh urusan di luar rumah yang tak terang juntrungannya itu. Mama juga tak pernah tahu alangkah diam-membisu ibunda pacarku seringkali berkata terhadap teman-temannya bahwa ibuku brengsek dan tak mengamati keluarganya. Dan dia berpikir-pikir sejuta kali jika patut berbesanan dengan perempuan semacam itu. Duh... getahnya tentu lagi-lagi aku yang mengecapnya. Duh mama.... malam ini semacam itu sepi. Mama menginap lagi di rumah teman.... yang dianggapnya lebih sedap lebih nyaman lebih sedap ketimbang tidur di rumahnya sendiri sembari memeluk saya dan adik-adik. Sampai kapan mama akan terus demikian ini? Kapankah suatu saat Ilahi membalikkan qolbu mama untuk sadar diri? Kapan...?

Comentarios

Añadir nuevo comentario

4 + 5 =
Resuelva este simple problema matemático y escriba la solución; por ejemplo: Para 1+3, escriba 4.
X